Sumber : Google |
Mulut sejatinya adalah alat yang
digunakan untuk mempertahankan hidup. Mulut merupakan tempat salah satu indera
yang kita gunakan untuk menikmati berbagai rasa menyenangkan di dunia. Makanan
sebagai salah satu sumber kehidupan manusia dapat masuk kedalam tubuh setelah
terlebih dahulu di setujui oleh mulut. Mulut memegang peranan penting dalam
menakar kekuatan rasa dari sebuah makanan yang dapat diterima oleh tubuh. Dengan
itulah seseorang dapat bertahan hidup dengan terus menggunakan kekuatan indera
pengecapnya. Tapi yang paling luar biasa dari kemampuan mulut adalah kemampuannya mengolah kata atau dengan kata lain berbicara.
Mulut mengeluarkan bahasa dengan
menggunakan lidah sebagai pengolah vokal. Suara yang keluar kemudian dapat
berarti sesuatu untuk orang lain untuk di didengarkan dan dipahami. Dengan bahasa
yang sama orang dapat berkomunikasi dengan orang lain di dalam lingkungan
sosialnya. Untuk memudahkan dipahaminya bahasa oleh orang lain, manusia
kemudian mengelompokkan bahasa kedalam beberapa jenis yang dapat dipahami oleh
kelompok tertentu sehingga masing-masing kelompok memiliki bahasanya sendiri.
Sumber : Fotojadulindonesia |
Hal yang menarik muncul setelah
manusia mengetahui cara menggunakan mulut lebih dari sekedar kemampuan untuk
memasukkan makanan tapi juga sebagai bagian dari sebuah senjata mematikan yang
disebut retorika. Retorika adalah seni berbicara, berbicara disini adalah memasukkan doktrin-doktrin kepada orang lain dengan menggunakan bahasa
yang sedemikian rupa sehingga dapat diikuti dan dipatuhi oleh orang lain. Orang-orang
yang mempunyai kemampuan ini akhirnya akan jadi orang besar. Ingat ketika soekarno
akan berpidato di depan rakyatnya, masyarakat dari berbagai wilayah akan
berbondong-bondong datang hanya untuk mendengar presidennya bercerita. Menganggukkan kepala
di tiap kalimat yang selesai dan berusaha memasukkan kata-kata panutannya sampai kedalam hati.
Atau dengan sejarah ketika bung tomo berpidato dan membakar semangat para
pejuang arek-arek surabaya untuk bertarung sekuat tenaga mengusir penjajah dari
tanah mereka.
Retorika bukanlah kemampuan yang
diperoleh semenjak lahir, dengan kata lain orang dapat memperoleh kemampuan itu
setelah bertahun-tahun berlatih berbicara dengan lancar dan baik didepan orang
lain. Seseorang bisa dikatakan memiliki kemampuan retorika yang baik ketika dia
mampu mendapatkan perhatian lebih dari lawan bicaranya. Tentu saja dengan
kemampuan seperti itu maka dia dapat menggunakannya di berbagai bidang
kehidupan sebut saja bidang politik, ekonomi, jurnalistik sampai pada dunia yang lebih kecil seperti lobi ataupun mencari pasangan. Tapi dalam
tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai kemampuan retorika yang terlalu
banyak, karena selain kemampuan retorika penulis tidak begitu bagus juga
karena masih banyak orang lain yang lebih ahli masalah itu
Sumber : Google |
Mulutmu harimaumu, begitulah kita
sering mendengar pepatah tentang kewaspadaan terhadap mulut. Mulut selain bisa
membuat kita menjadi terhormat di dalam sebuah kelompok sosial ternyata juga
dapat membawa musibah jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Ibarat pedang
bermata dua, mulut adalah senjata yang dapat membawa keuntungan ataupun
kerugian kepada orang yang menggunakannya berbicara. Mulut dapat mendatangkan
teman yang baik ataupun musuh seumur hidup itu semua tergantung untuk apa orang tersebut menggunakan mulutnya.
Sumber : Google Images |
Sumber : google |
Beda lagi dengan seorang teman yang
sebut saja namanya lana. Dengan gaya-gaya bercanda dan tertawa mungkin kita akan
tertipu dengan pembawaannya. Dia adalah seorang masokis sejati yang tidak akan
segan-segan mengeluarkan hujatannya yang frontal ketika dia merasa terancam. Ketika
dia berada pada suatu posisi terdesak dari lawan bicaranya maka dia akan terdiam
beberapa saat kemudian tertawa dan saat itulah cacian kotornya akan beterbangan
mengenai semua yang ada disampingnya. Dengan suara yang cukup besar dia dapat
menarik perhatian orang yang berada disekitarnya secara seketika. Dan lagi
kata-kata frontalnya seakan sangat halus mengalir seakan semuanya telah disiapkan dengan rapi sebelumnya. Jika dia sempat melihat aibmu maka bersiaplah untuk
dipermalukan di depan semua orang ketika dia beraksi. Kadang saya berpikir
kalau itu adalah kata hatinya yang paling jujur yang telah tersimpan sekian
lama tapi anehnya ada-ada saja hal baru yang dilontarkannya, hanya dia dan
tuhan yang tahu masalah itu. Tapi mengingat kelakuannya saya teringat dengan
peran Joker, tokoh antagonis dalam film Batman. Walaupun sepanjang film dia
hanya tertawa-tawa saja, tapi teror yang dihasilkan akibat kemampuan mulutnya
sangat luar biasa. Dia mampu mempengaruhi banyak sekali pihak dalam film mulai dari
penegak hukum sampai sang pahlawan untuk berada disisiniya.
Tapi saya tidak menganggap mereka
buruk karena ucapan mereka, toh saya juga tidak tahu apa yang telah mereka
lewati sampai mendapatkan kemampuan mencemooh super seperti itu. Mungkin karena
kondisi alam yang terus bertambah keras tiap harinya dan insting bertahan hidup
mengambil alih maka jadilah mereka manusia seperti itu. Kurasa itulah alasan
yang paling mungkin muncul jika melihat sikap yang ditampakkan.
Sumber : Google |
Saya juga punya teman yang sebut
saja namanya ani. Seorang yang sangat feminim dari golongan hawa. Ketika sedikit saja mendengar kata-kata yang berbau kotor maka dia tidak akan berpikir dua
kali untuk meninggalkan tempat tersebut. Saat berbicara suaranya sangat lembut
serta volume suara yang kecil sehingga kami harus diam serempak hanya untuk mendengar apa
yang ingin disampaikannya. Kemudian lagi, dia adalah orang yang sederhana, tidak
banyak bicara tapi ketika dia diberikan kesempatan untuk berbicara maka dia
akan berbicara sangat panjang lebar meyampaikan semua yang ada dipikirannya
kemudian berterima kasih. Dengan menjaga mulutnya dia menghindari semua
pembicaraan yang tidak penting dan berbicara seperlunya saja. Pembawannya yang
murah senyum juga menjadi daya tarik tersendiri untuk duduk manis mendengar
semua kata-katanya. Kupikir dia adalah sosok istri idaman yang diinginkan semua
laki-laki didunia.
Beberapa contoh dari teman-teman
yang kusebutkan diatas menunjukkan berbagai gaya saat orang berbicara. Dengan pembawaan
yang berbeda dan latar belakang yang juga berbeda menghasilkan gaya bicara yang
berbeda pula. tapi tidak ada yang sempurna dari gaya bicara seperti itu, karena
semuanya mempunyai aspek negatif dan positif masing-masing. kadang kita
membutuhkan pembicara frontal seperti lana untuk tahu apa saja kesalahan kita
yang orang lain nilai selama ini supaya bisa introspeksi kedalam diri. Beda
lagi dengan imran, lewat dia kita tahu kalau saat dia berbicara ada beberapa
kejujuran yang tersimpan didalamnya, walaupun penyampaiannya secara kasar tapi
hikmah yang diperoleh juga tidak sedikit. Celaan adalah anugerah untuk segera
memperbaiki diri dan itulah yang diberikan oleh mulut-mulut orang frontal. satu
sisi yang patut disyukuri ketika mengenal orang-orang seperti mereka.
Samsung : Google |
Ucapan dari mulut yang frontal
terdengar di telinga tapi ucapan orang yang sopan terdengar sampai di hati,
bukan berarti ucapan yang frontal kurang mengenakkan untuk didengar. seperti
tulisan diatas kita membutuhkan semuanya. Pertanyaannya, adalah kamu, iya kamu,
bagaimana cara berbicara yang kamu anut selama ini, apakah kamu adalah tipe
frontal, tipe yang ramah atau tipe yang lain ? itu Cuma kamu yang tahu. Apapun
itu, pilihlah gaya bahasa yang cocok untukmu sehingga tidak menyakiti hati
orang yang mendengarnya. ucapanmu seharusnya adalah ucapan yang dapat didengar
oleh orang lain bukannya ucapan yang akan dibalas dengan ucapan yang lebih
keras daripada yang kau lontarkan. apakah kamu sudah tahu bagaimana berbicara
yang baik. baik bukan berarti harus lemah lembut karena ada beberapa pintu yang tidak bisa dibuka dengan dorongan tapi harus di dobrak. Maka
pilihlah gaya bahasamu dengan hati-hati jangan sampai mulutmu menerkam dirimu sendiri.
Sumber : Pinterest |
Comments
Post a Comment