Tersisa di lubuk
merana
Hati mekar entah
sudah
Apakah restu
tuhanku belum tiba
Ketika melapuk di tepi sana
Rinduku rindu
sengsara
Dimulai awal satu
senja
bayangmu hilang
ditirai gelombang
Dihempas angin
dari tanah
Dihisap jauh ke
samudera
Nyawaku meranggas
hilang setengah
Karam kisahku
habis disana
Aku orang rindu
derita
Sabuk karmaku
menarik nyawa
Pedih lukaku
menolak keranda
Harta kutolak
diatas nada
kalung tahta
tiadalah berguna
Aku butuh obat
rasa
Tolong aku senja
Sampaikan pesanku
padanya
Madu bungaku di
tanah Raja
Kala rinduku
masih gulana
Di muara
menangis aku mengusir
purnama
meringgis luka
melawan surya
Aku minta satu
saja
Kau ada disisiku
Kau ada
mendengarku
Kau ada sayangku
Ya, Kau ada
Rinduku rindu
rindu muara
Aku menunggu
bukan menghamba
Aku merindu karena
mendamba
Lalu kisahku kini
tidaklah bermakna
Tapi, kisahku
nanti
Akankah masih ada
?
Akankah akan
nyata ?
Kasihku dirimba
dewa
Jika nanti aku
disana
Masihkah kau ada
?
#Diikutkan pada Pentas Tahunan Bengkel Sastra TA XI
Comments
Post a Comment